Liga Alternatif : Mengembalikan Sepakbola Pada Bentuk Seharusnya

 

 

*karya Footballtrophika. Agen wacana alternatif skena sepakbola.

Sepakbola pada dasarnya adalah sebuah olahraga yang digemari banyak kalangan mulai dari pekerja, pelajar, hingga para pedagang. Dengan berjalannya waktu, sepakbola akhirnya bertransformasi lebih dari sebuah olahraga; menjadi bentuk budaya perlawanan & investasi bisnis pada kaum pemodal.

 

Sepakbola Tradisional

Sepakbola tradisional adalah sepakbola yang dimainkan untuk melatih kekompakan & stamina bagi para pemainnya. Tidak hanya sebagai permainan & olahraga, sepakbola tradisional menjadi hiburan untuk banyak kalangan di kala masyarakat membutuhkan tontonan untuk sedikit melupakan rasa penat dari bekerja, tekanan penjajahan, & rutinitas lainnya.

Sepakbola tradisional juga hadir sebagai alat perlawanan pada masa rasisme & penjajahan mendera suatu wilayah; dimana sepakbola hadir sebagai bentuk membangun kekompakan pasukan untuk berperang dan sarana komunikasi pertemuan merencanakan sebuah gerakan.

Di Indonesia sendiri, pada khususnya sepakbola sangat digemari pada masa Hindia Belanda  oleh beberapa tokoh penggerak perlawanan terhadap kolonialisme. Hingga pada akhirnya dibentuklah asosiasi sepakbola Indonesia sebagai penegasan sikap untuk mempersatukan tekad perlawanan kolonialisme melalui sepakbola.

 

Sepakbola Modern

Sepakbola modern adalah bentuk sepakbola yang mulai dikendalikan oleh bandar & kaum borjuis. Saat ini sepakbola diatur oleh federasi negara, federasi benua, & federasi dunia yang hasilnya diatur oleh permintaan bursa judi internasional.

Sepakbola yang dahulu adalah sebuah hiburan untuk semua kalangan, kini berubah menjadi hiburan mahal; yang mungkin hanya segelintir yang mampu membeli tiket pertandingan. Untuk mereka yang tidak mampu membelinya, maka siaran televisi menjadi pilihan utama dimana setiap siaran pertandingan di penuhi iklan iklan yang makin mengomersilkan sepakbola itu sendiri.

 

Munculnya  Api di Tengah Kegelapan

Sepakbola modern yang kian lama terlalu banyak memunculkan aturan & drama semakin memantik kesadaran kepada para pendukung kesebelasan sepakbola bahwa sepakbola hari ini sudah jauh dari esensi yang seharusnya. Pergerakan pun dimulai untuk mengembalikan esensi sejatinya sepakbola sebagai hiburan masyarakat & bentuk perlawanan.

 

“Sepakbola adalah hak semua manusia” mungkin kalimat yang akhirnya menjadi alasan melahirkan sebuah gerakan “Liga Sepakbola Alternatif”. Ketika gerakan reformasi federasi negara, boikot laga kandang, juga ambil alih kepemilikan klub tidak menuai hasil, makanya lahirlah sebuah upaya untuk mengembalikan bentuk sepakbola seharusnya lewat liga sepakbola alternatif .

 

Liga sepakbola alternatif adalah liga sepakbola yang dikelola secara kolektif & transparan; dimana setiap klub peserta bebas menurunkan pemain tanpa ada regulasi usia, status sosial, & kewarganegaraan. Liga sepakbola alternatif  adalah bentuk gerakan perlawanan yang dilakukan kelompok anarkis  di dataran Eropa & Amerika Latin untuk mengembalikan sepakbola pada bentuk seharusnya.

Bebas Uang di Klaten!—29 Juni 2019

 

Ruang Bebas Uang adalah sejenis kegiatan pengadaan barang & jasa secara cuma-cuma bagi warga yang berminat menghadirinya.

Oya, di penghujung Juni 2019 nanti; tepatnya tanggal 29, aliansi anak-anak berbaik hati di Kadipaten Klaten akan mengadakan agenda tersebut yang berlokasi di Taman Lampion sejak jam 3 sore hingga dibubarkan! Tak lupa, ajang ini juga menghadirkan Food Not Bombs sebagai laku penyadaran pangan.

Cek poster di bawah ini dengan penuh kesadaran!

Katakan ‘Iya’ Pada Vandalisme

Desain poster-stiker “Katakan ‘Iya’ Pada Vandalisme” karya pjoydemorr; tukang grafis di Bandung.

Vandalisme adalah hak segala makhluk. Dari segi moral, vandalisme bisa bernilai baik untuk merusak sendi-sendi tirani. Pun dari sudut pandang seni, hal ini bisa terasa indah karena mampu merusak psikis para suporter tirani.

Desain grafis di atas memakai objek ‘tank’ dan ‘kucing’ dengan tafsiran bahwa ‘kucing’ mewakili keisengan para seniman-vandalis, sedangkan ‘tank’ adalah ujud dari kakunya kekuasaan yang tiranik.

Btw, jika grafis tersebut dirasa menarik; kami menyedikan poster digital berukuran 100 cm x 80 cm via sini.

Penikmat juga bisa berkorespondensi dengan Arnit Jetta; yang nggak mampu menemukan bandrek di Lembang tapi mendapati adanya susu murni di sana—selaku pembikin karya grafis ini.

#LawanMonopoliAyam

Meme ini dibikin seorang kru Bodat Clans untuk disebar via Hantu Pamflet di lini Facebook secara sadar dan bersahabat.

 

Barangsiapa memonopoli ayam demi memperkaya diri sementara orang miskin tak bisa memakan opor di kala lebaran, maka hancurkanlah ia!

[Maongster. Kucing sekucing-kucingnya.]

 

*Meme ini turut diviralkan juga oleh Komemeism (klik.kiri).